Waspada 9 Penipuan di Medsos, Video Bugil hingga Aplikasi Palsu
Menurut laporan studi yang dirilis Webcertain Group, jumlah pengguna media sosial di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia di dalamnya diperkirakan akan mencapai 1 miliar pada akhir tahun, atau hampir lima kali lipat dari jumlah pengguna media sosial di Amerika Utara.
Hal ini menjadikan media sosial sebagai sarana favorit para penjahat cyber untuk melakukan serangan. Ada banyak modus yang digunakan penjahat cyber untuk menyebarkan virus ke PC dan smartphone, atau mencuri informasi pribadi dengan memikat pengguna untuk mengklik situs palsu.
Perusahaan kemanan komputasi Trend Micro mengklaim telah mengungkap 9 metode penipuan di media sosial yang saat ini tengah menjamur di media sosial.
"Penipuan di media sosial semakin populer. Mereka memancing pengguna untuk menginstal aplikasi tertentu melalui posting media sosial atau menipu pengguna untuk mengklik situs yang menyebabkan infeksi virus atau malware," kata Terrence Tang, Direktur Senior Consumer Business, Asia Pacific, Trend Micro dalam siaran persnya.
Ia melanjutkan, "Pengguna disarankan untuk selalu waspada ketika mereka berselancar di dunia maya. Selalu periksa sumber link dan aplikasi yang di-posting, ubah password media sosial secara teratur, serta gunakan aplikasi yang menawarkan perlindungan privasi, seperti Trend Micro Dr. Safety."
sumber : Liputan6.com
Hal ini menjadikan media sosial sebagai sarana favorit para penjahat cyber untuk melakukan serangan. Ada banyak modus yang digunakan penjahat cyber untuk menyebarkan virus ke PC dan smartphone, atau mencuri informasi pribadi dengan memikat pengguna untuk mengklik situs palsu.
Perusahaan kemanan komputasi Trend Micro mengklaim telah mengungkap 9 metode penipuan di media sosial yang saat ini tengah menjamur di media sosial.
"Penipuan di media sosial semakin populer. Mereka memancing pengguna untuk menginstal aplikasi tertentu melalui posting media sosial atau menipu pengguna untuk mengklik situs yang menyebabkan infeksi virus atau malware," kata Terrence Tang, Direktur Senior Consumer Business, Asia Pacific, Trend Micro dalam siaran persnya.
Ia melanjutkan, "Pengguna disarankan untuk selalu waspada ketika mereka berselancar di dunia maya. Selalu periksa sumber link dan aplikasi yang di-posting, ubah password media sosial secara teratur, serta gunakan aplikasi yang menawarkan perlindungan privasi, seperti Trend Micro Dr. Safety."
sumber : Liputan6.com
0 komentar: